Dikeluarkan oleh Thabarani dari Abdullah bin Mas'ud r.a. katanya: Rasulullah ﷺ berdoa, "Ya Allah, kuatkanlah Islam dengan Umar bin Al Khathab atau Abu Jahal bin Hisyam, "Maka Allah Swt. telah mengabulkan doa Rasulullah ﷺ untuk Umar r.a Dia membangun Islam pada diri Umar dan menghancurkan berhala dengan perantaraan Umar. Al Haitsami berkata (juz 9, hal. 61): "Para rawi hadits ini adalah rawi-rawi shahih, selain orang yang bernama Mujalid bin Sa'id akan tetapi dia dianggap tsiqat (terpercaya).
Diriwayatkan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Thabarani dan Tsauban, sebagaimana yang akan disebut kemudian dalam bab "Penanggungan yang Berat"dalam kisah Sa'id, bin Za'id dan isterinya yang bernama Fatimah - yaitu adik wanita Umar bin Al Khathtab. Dikatakan dalam hadits itu: Ketika Nabi ﷺ memegang kedua pertengahan lengan atas Umar dan menggoncang-goncangkan tubuhnya seraya bersabda, "Apa maksud kedatanganmu? Apa yang menyebabkan kau datang ke sini?"
Umar berkata kepada Rasulullah ﷺ, "Jelaskan kepadaku mengenai Islam."
Rasulullah ﷺ bersabda, "Hendaklah engkau bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah ﷻ, tiada sekutu bagi-Nya, dan sesungguhnya bahwa Muhammad itu adalah hamba serta utusan-Nya."
Maka Umar memeluk Islam saat itu juga. Rasulullah ﷺ bersabda kepada Umar r.a "Keluarlah engkau." (Rasulullah ﷺ memerintahkan agar Umar r.a mendakwahkan Islam kepada orang lain).
Di dalam riwayat Abu Nu'aim di dalam kitab al Hilyah (1/41) dari Aslam, dia berkata: Umar r.a pernah berkata kepada kami, "Apakah kalian ingin mengetaui keadaanku ketika pertama kali aku memeluk Islam?"
"Ya", kami menjawab serentak.
Umar r.a berkata, "Pada mulanya aku adalah seorang yang paling keras memusuhi Rasulullah ﷺ. Lalu aku menemui Nabi ﷺ di sebuah rumah yang berdekatan dengan Shafa. Aku duduk di hadapan beliau dan beliau memegang ujung bajuku seraya bersabda, "Masuklah kamu ke dalam Islam, wahai Ibnu al Kathathab. Ya Allah, berilah hidayah kepdanya." Lalu aku berkata, "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa engkau adalah Rasulullah."
Umar r.a berkata, "Maka (dengan ke-Islamanku itu) kaum muslimin bertakbir dengan takbir yang suaranya dapat didengar di sepanjang jalan di kota Makkah."
Kisa itu diriwayatkan juga oleh al Bazzar dengan redaksi yang berbeda sebagaimana yang akan dikemukakan kemudian.